Sunday, October 7, 2018

Percayalah

Sadarlah nak, 
   tak usah kau mengejarnya lagi
   lupakan dia, apalagi yang kau harapkan dari dia
   kau lebih cantik daripada gadis itu, sayang
Cinta itu mahal bukan ?
   kamu lebih cantik,  
   tapi laki-laki itu lebih memilih gadis itu kan 
   cinta tak melihat itu, sayang
Sudahlah nak,
   kau akan mendapatkan yang lebih baik
   percayalah

Thursday, September 27, 2018

Enam Minggu

hampir setiap hari bertemu
tapi mata tak pernah beradu
dan masih saja kau bisu
tidakkah kau rindu ?

12.20am
20180927

Tuesday, August 21, 2018

Kembali

hai, bagaimana ?
sudahkah kau menemukan jawaban
mengapa kita dipertemukan
setelah kita berpisah di persimpangan,
berjauhan,
dan berbisuan?

apakah kau bisa kembali hangat
meski orang-orang sekitar menghujat,
atau lidahmu justru bersilat
hingga kita tak lagi dekat ?

20.47
21082018

Sunday, July 29, 2018

Dibalik jendela

Tutup tiraimu, sayang
Matahari senja itu terlalu terik untukmu
Dia memang indah dari balik jendela
Tapi sungguh dia akan menyakitimu
 jika kau buka tirai jendelamu
Percayalah padaku
Dia memang hangat
Tapi dia akan membakarmu
 jika kau buka jendelamu

Kau masih tak percaya ?
Amatilah bagaimana dia bercumbu dengan jingga
Lalu kembali ke peraduan
dan meninggalkanmu sendirian
dibalik jendela itu

Sungguh tutuplah jendela dan tiraimu sayang
Apa kau tak ingat bagaimana ia yg katanya mencintaimu saat senja itu membakarmu saat siang ?

Sekali lagi kuingatkan,
Tutuplah jendela dan tiraimu
Biarkan senja berlalu menjadi kelabu, sayang
kau terlalu cantik untuk jadi abu


2.40am 29072018

Thursday, July 26, 2018

Senja Seluma



Senja disini berbeda dengan senja yang biasa ia temui di ibukota. Indah, jingga, dan menenangkan. Sungguh, Maha Besar Tuhan yang telah menciptakan senja begitu cantik di sini. Senja disini seperti seorang gadis menanti lelakinya. Selalu kembali dengan rona jingga yang sama. Mendebarkan, mengesankan. Tak peduli hujan yang muncul siang tadi, senja selalu hadir menyenangkan. Senja yang begitu memikat menjadi pengingat untuk istirahat. Senja seringkali membangkitkan sendu meski tak jarang memunculkan rindu. Senja selalu bisa menderingkan lagu rindu dalam kepalanya. Rindu pada ibukota ? Bukan. Rindu pada sesosok lelaki berpunggung indah yang berada di kabupaten sebelah. Lelaki yang sama seperti senja. Sendu, namun memukau dan membuat rindu.

“Ini senja di Seluma, bagaimana senja di sana ?”
“…”
“Kau tau, aku baru saja bermain-main di pantai, aku bertemu nelayan yang membawa ikan pari. Ini fotonya. Pantainya masih sepi, memang tak sebagus pantai di kota, tapi sungguh menenangkan.”
“…”
“Ah iyaa, tadi aku terjatuh dari sepeda motor.”
“…”
“Kau harus menyempatkan berlibur yaa.”
“Tak bisakah kau diam? Kita disini bukan untuk berlibur.”
“Ah iyaa, maaf…”

Sendu.

Namun, ia memilih untuk mengabaikan perasaan itu. Baginya, sudah sewajarnya laki-laki itu mengatakan demikian karena tanggung jawab yang dipikulnya. Dan ia memilih bahagia bersama teman-temannya. Kali ini saja. Sekali ini saja, meski perih di kakinya semakin terasa.


20180719_17.38

Friday, May 11, 2018

April

April
(Fiersa Besari)

Coba tanya hatimu sekali lagi 
Sebelum engkau benar-benar pergi
Masihkah ada aku di dalamnya 
Karena hatiku masih menyimpanmu 
Kisah kita memang baru sebentar 
Namun kesan terukir sangat indah 
Ku memang bukan manusia sempurna
Tapi tak pernah berhenti mencoba

Membuatmu tersenyum 
walau tak pernah berbalas
Bahagiamu juga bahagiaku
Saat kau terlalu rapuh 
Pundak siapa yang tersandar
Tangan siapa yang tak melepas
Kuyakin aku...

Bahkan saat kau memilih 
Untuk meninggalkan aku 
Tak pernah lelah menanti 
Karena kuyakin...
Kau akan kembali

Ada engkau dalam setiap doaku 
Sungguh aku rindu berbagi tawa
Kini kita tidak lagi menyapa
Biarlah hanya dari kejauhan 

Melihatmu tersenyum 
Walau tak pernah berbalas 
Bahagiamu juga bahagiaku 
Saat kau terlalu rapuh 
Pundak siapa yang tersandar
Tangan siapa yang tak melepas 
Kuyakin aku...

Bahkan saat kau memilih 
Untuk meninggalkan aku 
Tak pernah lelah menanti 
Meski ku dan kau tak akan kembali. 

Masih berharap 
Karena kuyakin..
kau akan kembali 

Tuesday, May 8, 2018

Tiang

Kau masih ingat bangunan itu ?
Waktu kau pergi,
dia hancur
Tapi Tiangnya masih berdiri
masih bisa diperbaiki

Waktu kau kembali,
bangunan itu sudah hampir jadi,
tinggal poles sana poles sini
Tapi ada saja orang yang coba
     meruntuhkan bangunan itu lagi
Lalu kau pergi lagi
Orang tadi masih tidak menyerah,
Dan lihatlah sekarang,
Bangunan yang kujaga itu hancur,
     bahkan Tiangnya yang kokoh pun hilang
Maafkan aku


8052018

Purnama Terbit

Kau suka bulan ?
      Sangat
Kau suka langit malam ?
      Aku lebih suka langit terang
      Eh tidak, aku lebih suka langit mendung
Kenapa?
       Sejuk, teduh
       Kau tau apa yang indah dari langit malam ?
Apa itu?
       Bulan purnama saat terbit, cantik


19042018

Monday, May 7, 2018

temaram

bulan malam ini benderang
ah tidak juga, hanya saja ia merona
     kemerahan
dan aku melihatmu
       bersepeda
di bawah lampu
       temaram

2/5/2018
9.10 pm

aku langit

aku langit katamu
kau suka melihat langit
rasanya bebas
   birunya menenangkan

tapi kau menunduk
ah ya, aku lupa
sudah malam
gelap
    ramai
       tak menenangkan
dan kau
       benci


10/4/2018

Ungu

Ungu

membara seperti merah
mengharu bagai biru
       menggoda seperti merah muda
       kokoh bagai biru tua
             penghubung merah dan biru
             seperti peragu dan pembunuh ragu


9/4/2018