Ketika hati tak saling menatap
Otak merindu penuh harap
Datang seorang pembawa kalap
Membawa rasa menghilang dan lenyap
Aku masih disini
Meratapi sepasang besi mati
Besi yang menjadi saksi
Tuturan lembut seorang pengagum hati
Tutur lembut yang perlahan menjadi tajam
Bagai belati yang menghujam
Menghujani dada begitu kejam
Tanpa ampun menusuk penuh geram
Lupakah kau pada sepasang besi,
Deretan bantal beton berbaris rapi,
Nyanyian bising lokomotif kereta api
Yang mengiringi tutur canda penggembira hati?
Tutur lembut yang perlahan sirna
Senyum manis yang tak lagi terasa
Setelah pembawa kalap menghadang kita
Menghentikan bahagia yang tercipta
3/9/2014
No comments:
Post a Comment