I.
Judul
Uji kandungan bahan makanan
II.
Tujuan
Menguji kandungan senyawa
berbagai bahan makanan
III.
Alat dan bahan
1.
Bahan
makanan yang diuji
·
beras
·
gula
·
telur
·
susu
·
kentang
·
royco
·
minyak
goreng
2.
Tabung
Reaksi
3.
Fehling
A dan Fehling B
4.
Biuret
A dan Biuret B
5.
Lugol
6.
Pipet tetes
7.
Pembakar
Spirtus
8.
Kasa
9.
Kaki tiga
10. Tabung reaksi
11. Penjepit
12. Kertas buram
13. Plat tetes
14. Lumpang dan alu porselen
IV.
Langkah kerja
1.
Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2.
Bahan makanan yang akan diuji dijadikan larutan terlebih dahulu
3.
Melakukan pengujian bahan makanan
a.
Uji amilum
1)
Menyediakan tabung reaksi dan diisi dengan bahan
makanan yang sudah cair
2)
Cairan kemudian dituang pada plat tetes
3)
Cairan dalam plat tetes ditetesi cairan lugol sebanyak 3 tetes pada
setiap bahan uji lalu diaduk
4)
Mengamati perubahan
warna yang terjadi
b.
Uji glukosa
1)
Menyediakan tabung reaksi dan diisi dengan bahan
makanan yang sudah cair
2)
Mengisi tabung reaksi berisi bahan makanan dengan Fehling A dan Fehling B masing-masing
sebanyak 3 tetes
3)
Memanaskan tabung reaksi
4)
Mengamati perubahan warna yang terjadi
c.
Uji protein
1)
Menyediakan tabung reaksi dan diisi dengan bahan
makanan yang sudah cair
2)
Cairan kemudian dituang pada plat tetes
3)
Cairan dalam plat tetes ditetesi Biuret A dan Biuret B masing-masing
sebanyak 3 tetes pada setiap bahan uji lalu diaduk
4)
Mengamati perubahan
warna yang terjadi
d.
Uji lemak
1)
Mengoleskan masing-masing larutan bahan makanan pada
kertas buram,
tunggu sampai kering
2)
Mengamati transparasi
yang terjadi pada kertas buram
4.
Mencatat hasil pengujian dalam tabel berikut
Bahan makanan
|
Warna setelah diberi reagen
|
Dioleskan pada kertas buram
|
Keterangan
|
||
Lugol
|
Fehlling A
Fehling B
|
Biuret A
Biuret B
|
|||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
V.
Hasil dan Pembahasan
Hasil pengamatan adalah
sebagai berikut :
Bahan makanan
|
Warna setelah diberi reagen
|
Dioleskan pada kertas buram
|
Keterangan
|
||
Lugol
|
Fehlling A
Fehling B
|
Biuret A
Biuret B
|
|||
Susu
|
Coklat
kemerahan
|
Kuning gelap
|
Ungu
|
Sedikit transparan
|
Mengandung protein, glukosa
dan lemak
|
Beras
|
Hitam
|
Coklat kemerahan
|
Biru kehijauan
|
Tidak transparan
|
Mengandung amilum
|
Air gula
|
Kuning
|
Kuning, ada
endapan merah muda
|
Biru muda
|
Tidak
transparan
|
Mengandung glukosa
|
Kentang
|
Hitam
|
Kuning
|
Biru
kehijauan
|
Tidak transparan
|
Mengandung amilum dan glukosa
|
Royco
|
Coklat
|
Kuning
|
Keruh
|
Tidak
transparan, berbekas tipis
|
Mengandung glukosa
|
Minyak goreng
|
Orange
|
Kuning muda
|
Biru muda
|
Transparan
|
Mengandung lemak dan glukosa
|
Putih telur
|
Bening
|
Ungu
|
Ungu
|
Transparan,
berbekas
|
Mengandung protein dan lemak
|
VI.
Pembahasan
Lugol
digunakan untuk menguji kandungan amilum, bila bahan makanan positif mengandung
amilum maka setelah ditetesi lugol warnanya akan berubah menjadi biru hingga
hitam. Berdasarkan percobaan di atas yang mengandung amilum adalah beras dan
kentang.
Biuret A dan Biuret B digunakan untuk menguji
kandungan protein pada bahan makanan. Bila bahan makanan yang diuji positif
mengandung protein, maka warnanya akan berubah menjadi ungu. Berdasarkan
percobaan di atas, yang mengandung protein adalah putih telur dan susu.
Fehling
A dan Fehling B digunakan untuk menguju kandungan glukosa pada bahan makanan.
Dalam penggunaan reagen ini harus dilakukan pemanasan. Bila bahan makanan yang
diuji positif mengandung glukosa, maka warnanya akan berubah menjadi kuning
hingga merah bata. Berdasarkan percobaan di atas bahan makanan yang mengandung
glukosa adalah susu, air gula, minyak goreng dan royco.
Untuk
menguji kandungan lemak pada bahan makanan, dapat dilakukan dengan mudah menggunakan
kertas buram. Bila bahan makanan positif mengandung lemak, maka akan membuat
kertas buram menjadi transparan. Berdasarkan percobaan di atas, bahan makanan
yang mengandung lemak adalah putih telur, minyak goreng, dan susu.
VII.
Kesimpulan
Dari
hasil percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa setiap bahan makanan memiliki
kandungan senyawa yang berbeda-beda. Oleh karena itu kita harus dapat
menyesuaikan kebutuhan energi kita dengan mengonsumsi makanan yang bergizi
seimbang. Makanan bergizi seimbang artinya
makanan yang kita makan harus mengandung cukup karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, garam mineral, dan air. Selain itu juga higienis, bebas bahan pengawet
dan pewarna buatan dan mudah dicerna.
Semarang, November 2013
Praktikan
No comments:
Post a Comment