Wednesday, November 2, 2016

Jangan Lupa, Aku Juga Bisa Melupakanmu


     Aku paham betul, kamu dan aku punya hidup masing-masing. Aku punya duniaku (meski sebenarnya aku lebih suka menyebut duniaku adalah kamu), sementara kamu juga punya kehidupanmu. Kita hanya terikat kesepakatan menjalani hubungan asmara. Sebab, aku meyakini kamu juga meyakini perasaan yang sama. Itulah yang membuat kita sepakat. Bahwa selain keinginan memiliki, kita dimiliki oleh sesuatu yang berasal dari hati –cinta. Aku tidak bermaksud melarangmu menjalani apa saja yang ingin kamu jalani. Aku juga paham bagaimana rasanya dilarang melakukan hal yang aku sukai. Aku juga sangat mengerti bahwa setiap orang butuh kebebasan.
     Setiap orang butuh dipercaya agar betah menjaga perasaan yang ia punya. Sebab itu, aku memberimu kesempatan untuk menikmati hari-harimu tanpa aku. Kamu kubebaskan memilih jalan hidup yang ingin kamu lalui. Aku juga tidak akan memaksamu untuk begini dan begitu sesuai yang aku mau. Aku ingin kamu merasa aku adalah kekasihmu. Seseorang yang akan menjadi teman hidup –tempat ber-iya bersepakat menjalani hidup. Namun, kadang kamu terlalu asyik dengan duniamu. Kamu seolah lupa, bahwa aku menanti kabarmu. Kamu seolah lupa bahwa ada seseorang yang selalu ingin tahu keadaanmu. Kadang, kamu tidak mengabariku berhari-hari. Aku masih saja meyakini kamu masih orang yang sama. Seseorang yang aku percaya, bisa menjaga apa yang aku percayakan kepadamu.
     Semakin hari aku merasa kamu semakin berbeda. Kamu tidak semanis dulu saat pertama menyatakan cinta. Kamu tidak seperti dulu saat semua masih awal kita menjalani semua. Kamu menjadi asing bagiku. Kamu bukan orang yang kukenal lagi. Kamu terlalu asyik dengan duniamu sendiri. apa aku lelah dengan semua ini? Tidak. Aku tidak lelah. Karena itu aku masih bertahan memahamimu. Barangkali, beginilah kamu sebenarnya. Tentu itu tidak akan membuatku menyerah. Namun, kamu seharusnya paham, jika kamu benar-benar masih ingin bersamaku, kamu akan menjadi orang yang seperti dulu. Aku juga tidak menuntut hal yang berlebihan. Aku hanya ingin tetap bertukar kabar. Menjaga komunikasi agar tidak ada salah paham dalam hati. Jangan menghilang, seolah aku tidak pernah menunggumu pulang.
     Aku tidak menuntut banyak. Lakukanlah sewajarnya. Sebab aku adalah kekasihmu. Orang yang selalu mencemaskan keadaanmu saat kamu tak ada kabar. Jangan buat aku lelah. Lalu, aku memilih menyerah. Berlakulah seperti sebelum kita terasa jauh seperti ini. jika kamu memang masih berkeinginan kita utuh menjaga dua hati. Ingatlah, bahwa aku selalu mengingatmu. Sungguh aku tidak ingin menyerah dan membiarkan semuanya menjadi masa lalu. Aku masih ingin memperjuangkan kita. Aku masih ingin mencintai kamu saja. Namun, aku manusia yang ada batas lelahnya juga. Jangan lupa, aku juga bisa melupakanmu.


Boy Candra | 15/02/2015
Senja, Hujan, dan Cerita yang Telah Usai

Resensi Novel Senja, Hujan, dan Cerita yang Telah Usai



Judul buku     : Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai
Penulis             : Boy Candra
Penerbit          : Media Kita
Tebal buku     : viii + 240  halaman
Cetakan          : Cetakan Keempatbelas, 2016
Ukuran            : 13 x 19 cm
ISBN
                : 979-794-499-9
                                                                                        
Buku ini saya persembahkan untuk orang-orang yang pernah dilukai, hingga susah melupakan. Untuk orang-orang yang pernah mencintai, tapi dikhianati. Juga yang pernah mengkhianati, lalu menyadari semua bukanlah hal baik untyk hati. Kepada orang yang jatuh cinta diam-diam, suka pada sahabat sendiri, tidak bisa berpaling dari orang yang sama, dan hal-hal yang lebih pahit dari itu. saya pernah ada di posisi kamu saat ini. mari mengenang, tapi jangan lupa jalan pulang. Sebab setelah tualang panjang ke masa lalu, kamu harus menjadi lebih baik. Dan mulailah menata rindu yang baru.
Katakan kepada masa lalu:
Kita adalah cerita yang telah usai.


Buku yang pertama terbit pada Juni 2015 ini adalah buku nonfiksi kedua dari Boy Candra, bercerita tentang kepahitan-kepahitan yang dialami seseorang yang jatuh cinta. Cerita-cerita tersebut dikemas seperti dalam suatu catatan harian. Terbagi dalam 7 bagian, buku ini seperti menceritakan bagaimana perasaan-perasaan seseorang yang sedang mengalami pahitnya cinta. Seperti yang ditulisnya sebagai “sinopsis” di sampul belakang buku, buku ini membuat kita mengenang masa lalu. Sekaligus menyadarkan kita bahwa masa lalu hanya cukup untuk dikenang dan dijadikan pelajaran. Cocok untuk dibaca oleh orang yang sedang patah hati agar tersadar bahwa hidup tetap harus dilanjutkan. Seperti kutipan dalam buku ini “Di dunia ini banyak sekali hal ajaib yang bisa kamu dapatkan. Bahkan dalam hal yang mungkin menurutmu terburuk sekalipun.
Bagian pertama dari buku ini adalah tentang “Hujan dan hal-hal yang disimpan”. Begitu banyak kenangan dari hujan. Kenangan manis yang seringkali berujung tangis. 
Buku ini sedikit banyak membuat kita mengerti bagaimana perasaan orang lain, terutama orang yang kita cintai. Sebab tak jarang, perpisahan yang kita alami bukan karena dia yang membuat masalah, tetapi kita yang bermasalah.

Buku ini seperti “curhatan laki-laki” tentang beberapa kisah cinta yang dialaminya dan sulit ia lupakan. Selain “Hujan dan Hal-Hal yang Disimpan”, buku ini mengandung 6 bagian yang lain, yaitu :
·         Senja yang Manja dan Luka yang Membalut Dada.
·         Terima kasih Pernah Ada, meski Sekadar Rahasia.
·         Kepada Seseorang yang Betah Dalam Ingatanku, Meski Kamu Tidak Kubutuhkan Lagi.
·         Semakin Aku  Cinta Kamu, Semakin Kita Saling Menusukkan Pisau.
·         Kepada Diriku Sendiri; dengarkan ini dengan baik-baik.
·         Sebab, Kini Kamu Telah Denganku, Kenangan Lalu Biarlah Sebagai Masa Lalu.

Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai tak hanya berisi tulisan. Tetapi juga beberapa ilustrasi-ilustrasi yang menarik dengan kutipan-kutipan yang mendukung.
Nah berikut ini adalah sepenggal kisah dari Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai


“...Namun, kini seolah sedih dan hujan adalah teman sejalan. Aku tidak lagi bisa memelukmu saat hujan turun. Meski setiap kali hujan turun, aku selalu bisa memelukmu dalam ingatan. Seseorang yang dulu bersikeras mengajakku bertahan. Katamu, apapun yang terjadi tetaplah denganku. Begitu manis dan selalu menguatkan. Hal yang akhirnya sulit membuatku merelakanmu, bahkan dalam ingatan. Kamu menjadi kisah sedih yang kini meninggalkan pedih. Setiap kali hujan turun aku kembali mengenangmu. Ingin lari, ingin menyudahi, tapi hati dan segala hal yang pernah terjadi tak mau lagi peduli. Hujan kini tak lagi semenyenangkan saat bersamamu. Hanya turun dengan rasa rindu yang berakhir pilu.”

Tuesday, November 1, 2016

Mencari Cinta Sejati - Cakra Khan

Hembusan angin meniup wajah alam
Mataku tak berkedip menatap langit
Terlalu luas tak bertepi pandang 
Bisakah aku menyentuh awan

Berwaktu-waktu aku mengasuh rasa
Mendengarkan jiwaku berkata-kata
Tak mungkin aku abaikan kata hati
Kuharus jujur pada hatiku

Kau dan aku tak bisa bersama
Bagai syair lagu tak berirama
Selamat tinggal kenangan denganmu
Senyumku melepaskan kau pergi

Engkau bukanlah sebuah kesalahan
Tak pernah aku menyesal mengenalmu
Tapi biarkanlah aku terbang bebas 
Mencari cinta sejati

Berwaktu-waktu aku mengasuh rasa
Mendengarkan jiwaku berkata-kata
Tak mungkin aku abaikan kata hati
Kuharus jujur pada hatiku

Kau dan aku tak bisa bersama
Bagai syair lagu tak berirama
Selamat tinggal kenangan denganmu
Senyumku melepaskan kau pergi

Kau dan aku tak bisa bersama
Bagai syair lagu tak berirama
Selamat tinggal kenangan denganmu
Senyumku melepaskan kau pergi

Infinity - One Direction

Down to Earth
Keep on falling when I know it hurts
Going faster than a million miles an hour
Trying to catch my breath some way, somehow

Down to Earth
It's like I'm frozen, but the world still turns
Stuck in motion, and the wheels keep spinning 'round
Moving in reverse with no way out

And now I'm one step closer to being two steps far from you
When everybody wants you
Everybody wants you

How many nights does it take to count the stars?
That's the time it would take to fix my heart
Oh, baby, I was there for you
All I ever wanted was the truth, yeah, yeah
How many nights have you wished someone would stay?
Lie awake only hoping they're OK
I never counted all of mine
If I tried, I know it would feel like infinity
Infinity, infinity, yeah
Infinity

Eyes can't shine
Unless there's something burning bright behind
Since you went away, there's nothing left in mine
I feel myself running out of time

And now I'm one step closer to being two steps far from you
When everybody wants you
Everybody wants you

How many nights does it take to count the stars?
That's the time it would take to fix my heart
Oh, baby, I was there for you
All I ever wanted was the truth, yeah, yeah
How many nights have you wished someone would stay?
Lie awake only hoping they're OK
I never counted all of mine
If I tried, I know it would feel like infinity
Infinity, infinity, yeah
Infinity, infinity, infinity

How many nights does it take to count the stars?
That's the time it would take to fix my heart
Oh, baby, I was there for you
All I ever wanted was the truth, yeah, yeah
How many nights have you wished someone would stay?
Lie awake only hoping they're OK
I never counted all of mine
If I tried, I know it would feel like infinity
Infinity, infinity, infinity, infinity, yeah
Infinity


Hujan Bulan Oktober

Selalu ada yang istimewa saat hujan
Tak selalu tentangmu, yang dulu membuat pelangi
Tak selalu tentang kita, yang turut tumpahkan air saat hujan

          Hujan datang membawa bahagia, 
          juga luka bersama-sama

Akhir Oktober ini, aku memilih memaknai hujan dengan "bahagia"
Aku bertemu dengan mereka: anak-anak hujan
yang begitu gembira menyambut hujan
seolah hujan itu ibu mereka
tempat mereka bisa tumpahkan segala rasa
entah itu tangis atau bahagia
tapi mereka hanya mengenal bahagia, bahagia, dan bahagia
sesuatu yang harus kupunya juga

        karena hidup, terlalu sia-sia jika hanya meratapi luka



31102016/331